F Pemeriksaan EVAP System. Langkah-langkah cara pemeriksaan pada EVAP system sebagai berikut. Pemeriksaan tahanan canister purge solenoid valve menggunakan ohm meter ukuran standar 28-40 Ohm pada suhu 27 derajat Celcius. Pemeriksaan kinerja solenoid pada purge solenoid sensor menggunakan tegangan listrik dari battery 12 V jika ada gerakan dan Melaluievaluasi tersebut dapat diketahui apakah siswa mempunyai kompetensi pengujian, pemeliharaan/ service dan penggantian baterai dengan sub kompetensi: (1) menguji baterai (2) melepas dan mengganti baterai (3) memelihara/ service baterai dan mengisi baterai (4) membantu start (Jum Starting). Hariini saya akan memberikan tutorial pengecekan kebocoran arus yang bisa menyebabkan aki tekor sehingga mobil tidak bisa di start.Pada prinsipnya pengeceka Mengetahuitingkat akurasi dari data deteksi arus bocor listrik. Keadaan yang seperti di atas memberikan indikasi jika terjadi kebocoran arus listrik dalam circuit kelistrikan di mobil hingga arus listrik yang ada dalam aki . Kondisi yang seperti diatas mengindikasikan bahwa telah terjadi kebocoran arus listrik dalam sirkuit kelistrikan di 1 Untuk mengisi kembali energi listrik pada battery yang telah terpakai, sehingga battery selalu dalam kondisi penuh fungsi dari. a. Alternator b. Rectifier c. Sistem pengisian d. Sistem pengapian e. Kiprok 2. Komponen sistem pengisian pada sepeda motor terdiri dari. a. Alternator, regulator, busi, baterai b. Penyebabloncatan bunga api listrik adalah kebocoran arus atau hubungan singkat. Tekanan Gas. Transmisi Tipe Sliding Mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan gigi dengan cara menggeser langsung roda gigi input dan out putnya. Transmsi jenis ini jarang digunakan, karena mempunyai kekurangan-kekurangan Bateraitidak dapat menciptakan arus listrik, tetapi dapat menyimpan arus listrik melalui proses kimia. Pada umumnya baterai yang digunakan pada sepeda motor ada dua jenis sesuai dengan kapasitasnya yaitu baterai 6 volt dan baterai 12 volt.Di dalam baterai terdapat sel-sel yang jumlahnya tergantung pada kapasitas baterai itu sendiri, untuk Sistempendingin air jumlah komponennya lebih banyak, pada umumnya komponennya terdiri dari: radiator, pompa air, thermostat, kipas pendingin, water jacket. Komponen-komponen yang terdapat pada sistem pendinginan air (cairan) yang bekerja sama satu sama lain dalam proses mendinginkan bagian dalam mesin. YlTZp. Baterai yang cepat habis atau tidak kuat saat dipakai start setelah motor tidak dipakai beberapa hari, bisa disebabkan karena adanya kebocoran arus. Meskipun kunci kontak off baterai akan tetap terpakai yang pada akhirnya akan menyebabkan baterai drop dan tidak kuat dipakai starter. Jika motor sampaian mengalami hal itu ada kemungkinan terjadi kebocoran arus yang berakibat baterai akan berkurang arusnya. Ada cara yang bisa kita lakukan untuk mengetahui apakah pada rangkaian kelistrikan sepeda motor kita mengalami kebocoran arus. “Kita bisa mengetahui apakah ada kebocoran arus atau tidak pada rangkaian kelistrikan sepeda motor kita. Caranya dengan menggunakan alat multitester,” buka Reza instruktur dari Astra Motor Training centre AMTC semarang. Pertama lepas kabel negatif baterai selanjutnya hubungkan dengan multitester. Cara menghubungkannya terminal positif + dari multitester dihubungkan dengan kabel negatif. Sedangkan terminal negatif - multitester dihubungkan dengan negatif baterai dan posisi kunci kontak off. Ingat, sebelum melakukan pengukuran arahkan selektor multitester ke skala mili ampere. Untuk amannya pilih skala lebih tinggi dulu selanjutnya kita turunkan sesuai kebocoran arusnya. Maksimal kebocoran arus yang diijinkan adalah 0,5 mA, jika lebih dari nilai ini berarti ada kebocoran arus yang disebabkan oleh hubungan singkat atau yang lain. Siapa yang tidak kenal dengan sepeda motor? Kendaraan ini sudah menjadi salah satu alat transportasi yang paling populer di Indonesia. Namun, seperti halnya kendaraan lainnya, sepeda motor juga memiliki beberapa masalah yang harus dihadapi oleh para pemiliknya. Salah satu masalah yang umum terjadi adalah kebocoran arus listrik pada sepeda motor. Kebocoran arus listrik pada sepeda motor bisa menyebabkan kerusakan pada sistem elektrik dan bahkan membahayakan keselamatan pengendara. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa kebocoran arus listrik pada sepeda motor secara teratur. Berikut adalah cara memeriksa kebocoran arus listrik pada sepeda motor 1. Persiapan Alat Alat yang dibutuhkan untuk memeriksa kebocoran arus listrik pada sepeda motor adalah multimeter. Multimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tegangan, arus, dan resistansi. Pastikan multimeter yang digunakan dalam kondisi yang baik dan sudah terkalibrasi dengan benar sebelum digunakan. 2. Matikan Mesin Sebelum memeriksa kebocoran arus listrik pada sepeda motor, pastikan mesin dalam kondisi mati. Hal ini untuk menghindari kecelakaan dan bahaya lainnya saat melakukan pemeriksaan. 3. Lepaskan Kabel Aki Langkah selanjutnya adalah melepas kabel aki dari terminal aki. Hal ini dilakukan untuk menghindari korsleting atau kecelakaan saat melakukan pemeriksaan arus listrik pada sepeda motor. 4. Siapkan Multimeter Pastikan multimeter terhubung dengan benar, yakni kabel hitam pada terminal COM dan kabel merah pada terminal VmA. Pada multimeter, pastikan pengaturan pada posisi DCV atau Voltmeter. 5. Ukur Tegangan Aki Ukur tegangan aki dengan menghubungkan multimeter pada terminal positif dan negatif aki. Tegangan aki normal berkisar antara 12-13 volt. Jika tegangan aki terlalu rendah, maka aki perlu diisi ulang atau bahkan diganti. 6. Ukur Tegangan Stator Ukur tegangan stator dengan menghubungkan multimeter pada terminal positif dan negatif stator. Tegangan normal pada stator berkisar antara 20-30 volt AC. Jika tegangan stator terlalu rendah atau tidak ada tegangan sama sekali, maka stator perlu diganti. 7. Ukur Tegangan Regulator Ukur tegangan regulator dengan menghubungkan multimeter pada terminal positif dan negatif regulator. Tegangan normal pada regulator berkisar antara 13-15 volt DC. Jika tegangan regulator terlalu rendah atau terlalu tinggi, maka regulator perlu diganti. 8. Ukur Tegangan Kiprok Ukur tegangan kiprok dengan menghubungkan multimeter pada terminal positif dan negatif kiprok. Tegangan normal pada kiprok berkisar antara 13-15 volt DC. Jika tegangan kiprok terlalu rendah atau terlalu tinggi, maka kiprok perlu diganti. 9. Ukur Tegangan Lampu Depan Ukur tegangan lampu depan dengan menghubungkan multimeter pada terminal positif dan negatif lampu depan. Tegangan normal pada lampu depan berkisar antara 12-13 volt DC. Jika tegangan lampu depan terlalu rendah atau terlalu tinggi, maka periksa kabel dan saklar lampu depan. 10. Ukur Tegangan Lampu Belakang Ukur tegangan lampu belakang dengan menghubungkan multimeter pada terminal positif dan negatif lampu belakang. Tegangan normal pada lampu belakang berkisar antara 12-13 volt DC. Jika tegangan lampu belakang terlalu rendah atau terlalu tinggi, maka periksa kabel dan saklar lampu belakang. 11. Ukur Tegangan Klakson Ukur tegangan klakson dengan menghubungkan multimeter pada terminal positif dan negatif klakson. Tegangan normal pada klakson berkisar antara 12-13 volt DC. Jika tegangan klakson terlalu rendah atau terlalu tinggi, maka periksa kabel dan saklar klakson. 12. Ukur Tegangan Kiprok Ukur tegangan kiprok dengan menghubungkan multimeter pada terminal positif dan negatif kiprok. Tegangan normal pada kiprok berkisar antara 13-15 volt DC. Jika tegangan kiprok terlalu rendah atau terlalu tinggi, maka kiprok perlu diganti. 13. Ukur Tegangan Pengisian Aki Ukur tegangan pengisian aki dengan menghubungkan multimeter pada terminal positif dan negatif pengisian aki. Tegangan normal pada pengisian aki berkisar antara 13-15 volt DC. Jika tegangan pengisian aki terlalu rendah atau terlalu tinggi, maka periksa kabel dan saklar pengisian aki. 14. Ukur Tegangan Busi Ukur tegangan busi dengan menghubungkan multimeter pada terminal positif dan negatif busi. Tegangan normal pada busi berkisar antara 12-13 volt DC. Jika tegangan busi terlalu rendah atau terlalu tinggi, maka periksa kabel dan saklar pengapian. 15. Cek Kabel-kabel Periksa semua kabel pada sepeda motor, mulai dari kabel aki, kabel stator, kabel regulator, kabel kiprok, kabel lampu, kabel klakson, dan kabel busi. Pastikan semua kabel dalam kondisi yang baik dan tidak ada kabel yang putus atau konsleting. 16. Periksa Saklar Periksa saklar pada sepeda motor, mulai dari saklar lampu, saklar klakson, saklar pengapian, dan saklar pengisian aki. Pastikan semua saklar dalam kondisi yang baik dan tidak ada yang rusak atau aus. 17. Periksa Kondisi Aki Periksa kondisi aki pada sepeda motor. Pastikan aki dalam kondisi yang baik dan tidak ada tanda-tanda kerusakan seperti korosi atau kebocoran. 18. Periksa Kondisi Stator Periksa kondisi stator pada sepeda motor. Pastikan stator dalam kondisi yang baik dan tidak ada tanda-tanda kerusakan seperti aus atau terbakar. 19. Periksa Kondisi Regulator Periksa kondisi regulator pada sepeda motor. Pastikan regulator dalam kondisi yang baik dan tidak ada tanda-tanda kerusakan seperti aus atau terbakar. 20. Periksa Kondisi Kiprok Periksa kondisi kiprok pada sepeda motor. Pastikan kiprok dalam kondisi yang baik dan tidak ada tanda-tanda kerusakan seperti aus atau terbakar. 21. Periksa Kondisi Lampu Periksa kondisi lampu pada sepeda motor. Pastikan lampu dalam kondisi yang baik dan tidak ada yang rusak atau aus. 22. Periksa Kondisi Klakson Periksa kondisi klakson pada sepeda motor. Pastikan klakson dalam kondisi yang baik dan tidak ada yang rusak atau aus. 23. Periksa Kondisi Busi Periksa kondisi busi pada sepeda motor. Pastikan busi dalam kondisi yang baik dan tidak ada yang rusak atau aus. 24. Pasang Kembali Kabel Aki Pasang kembali kabel aki pada terminal aki. Pastikan kabel aki terhubung dengan benar dan kencang. 25. Hidupkan Mesin Hidupkan mesin sepeda motor dan periksa kembali semua sistem elektrik, mulai dari lampu, klakson, pengapian, dan pengisian aki. Pastikan semuanya berfungsi dengan baik. 26. Lakukan Pemeriksaan Secara Berkala Lakukan pemeriksaan kebocoran arus listrik pada sepeda motor secara berkala, minimal setiap 3 bulan sekali. Hal ini untuk memastikan sistem elektrik pada sepeda motor dalam kondisi yang baik dan tidak ada masalah yang muncul. 27. Cari Bantuan Teknisi Jika Anda tidak yakin atau tidak mampu melakukan pemeriksaan kebocoran arus listrik pada sepeda motor sendiri, sebaiknya cari bantuan teknisi yang berpengalaman. Hal ini Selamat malam sedulur catatan teknik kum3nBlog. Semoga selalu di beri kesehatan dan kelancaran dalam aktifitasnya. Ok kali ini kita akan membahas cara memeriksa kebocoran arus pada battery dan cara memeriksa sistem pengisian battery pada sepeda drop aki bisa di sebabkan Akibat dari kiprok yang rusak Sistem pengisian battery sepeda motor saat ini rata-rata menggunakan arus searah DC Direct Current. Sehingga Battery accu sebagai sumber listrik harus selalu dalam kondisi prima, dimana voltase standarnya berkisar 12 - 12,75 Volt. Apabila voltase battery lemah maka perlu dilakukan recharger atau bahkan pergantian battery baru. biasanya kita lakukan pemeriksaan ini di sebabkabkan battery yang kita pasang di motor sering drop walaupun sudah di ganti baru, jadi kemungkinan ada yang bermasalah di sistem pengisian nya, atau ada kabel yang konslet dan mengakibatkan kebocoran arus. langsung saja simak langkah pemeriksaan nya di bawah ini Memeriksa kebocoran arus battery. Sebelumnya harus kita ketahui bahwa Batas standar kebocoran arus yang diperbolehkan maksimum adalah 0,1 mA, jika nilainya melebihi batas standar kemungkinan penyebabnya adalah adanya hubungan singkat antar kabel / connector. langkah-langkah pemeriksaan kebocoran arus pada batteryPutar kunci kontak ke posisi OFF. Lepaskan terminal negatif battery -. Gunakan AVO meter, pilih pada DCmA pada skala 2,5 mA AVO meter analog. hubungkan Probe merah positif + AVO meter pada kabel negatif battery -, sedangkan probe hitam negatif - AVO meter pada terminal positif battery +. Baca hasil ukurnya, jika jarum AVO meter tidak bergerak maka tidak terjadi kebocoran arus, tetapi jika jarum AVO meter bergerak maksimal 0,1 mA maka masih dalam batas standar, dan apabila lebih dari 0,1 mA maka terjadi hubungan singkat pada kabel-kabel atau connector. Pemeriksaan Voltase Pengisian Battery. Sebelum melaksanakan pemeriksaan voltase pengisian battery pastikan battery dalam kondisi baik. Kemudian hidupkan mesin menggunakan kick starter sampai pada suhu normal kerja, kira-kira sekitar 5 menit kemudian matikan kembali. Langkah pemeriksaan sistem pengisianPosisikan AVO meter seperti pada gambar di atas pada VDC skala 50. Pastikan Posisi kabel AVO meter secara benar pada terminal battery. Hidupkan mesin pada kisaran putaran 5000 rpm, atau pergunakan Tachometer / RPM meter untuk mengetahui putaran mesinnya RPM. Baca hasil ukurnya, Voltase battery < Voltase Pengisian < 16V, secara umum Voltase Pengisian berkisar 14 - 16 Volt. Demikian catatan kita hari ini tentang pemeriksaan kebocoran arus dan sistem pengisian battery pada sepeda motor. semoga bermanfaat. Salam kuku ireng.